Alim Minum,Alim Main,Alim Judi,Alim Narkoba,Alim maling

Minggu, 21 Mei 2017

Ternyata Batang Cabe Ada khasiatnya

Pengetahuan kali ini didapat dari sebuah acara makan-makan bersama-sama teman, pengetahuan yang baru saya dapatkan adalah ternyata tangkai batang cabe ada khasiatnya. yaitu yang membuat tidak sakit perut akibat pedasnya sambal, lebih singkatnya batang cabe ini penawar racun pedas.
 
Disetiap acara makan sering yang tidak lupakan adalah sambal, sepengetahuan saya sambal itu penyebab sakit perut mules, seringnya setiap habis makan sambal, sering perut sakit.  Ternyata dengan tangkainya bisa menjadi pencegahnya.
Saya ketahui dari teman saya, berikut kata teman
“ ini rumah makan yang buat sambal pintar, batangnya diikutkan, batang cabe ini yang membuat kita tidak sakit perut setelah makan pedas lho”
Meski batangnya ada khasiat jangan dimakan, cukup di emut saja, atau juga dibiarkan karena sudah diuleg dengan bumbu lainnya jadi sudah tercampur.
Tadinya tidak asal percaya saja apa yang dikatakan teman, untuk memastikan saya cari informasi melalui google ternyata benar juga, ada artikel yang membahas tentang khasiat batang cabe untuk penawar pedas, agar tidak sakit perut (mules).

Cara Menurunkan berat Badan

Lakukan trik ini sebelum tidur malam ini dan hilangkan 1 kg lemak perut besok pagi!






“Mama, kenapa perut mama buncit?” kata sang putri yang berusia 4 tahun...
“Kalau kamu terkena stroke lagi, kamu bisa meninggal,” kata dokter...
“Aku tidak tahan lagi. Aku akan membawa anak-anak dan kami akan pergi,” kata sang suami...
Setelah mendengar komentar mengejutkan dan mematahkan hati ini, rasanya seperti disambar petir... Dia merasa sakit, tidak berharga, tidak penting dan setelah cukup lama menatap bayangannya di cermin, rasa “tidak berharga” itu pun memenuhi dirinya. Dia tidak mau lagi mencoba dan akhirnya menyadarinya – ini adalah waktunya untuk menyerah.
 
Dia bergegas menuruni tangga, menuju garasi, dan naik ke mobil tanpa membawa apa pun kecuali keinginan untuk bunuh diri yang memenuhi pikirannya. Sampai sebuah telepon dari kakaknya menyelamatkan hidupnya dan membawanya menuju terobosan TERBESAR dalam dunia kesehatan dan penurunan berat badan!
Terobosan yang membawa Mia, seorang ibu dari 3 orang anak yang berusia 47 tahun, yang memiliki masalah jantung, diabetes tipe 2, dan bahkan mengalami stroke hingga bisa menghilangkan 1 kg lemak perut dalam semalam. Dan kemudian menghilangkan 5,5 kg lemak dalam satu minggu... dan dalam waktu kurang dari 6 minggu, dia berhasil menghilangkan 26 kg dan bebas dari gejala diabetes tipe 2 dan penyakit berisiko lainnya.
 

Dia tidak membuat dirinya kelaparan untuk menurunkan semua berat badan itu, atau menjalani diet berlebihan atau program kebugaran yang menyiksa seperti yang Anda lihat di iklan...

Yang Mia lakukan hanyalah menggunakan satu trik terobosan semalam ini sebelum tidur setiap hari, dan dalam waktu semalam, dia SEGERA menyadari perutnya lebih rata dan pinggangnya lebih langsing dari kemarin.

Satu malam! Setiap malam, hasilnya terus berlanjut... Dia bangun dengan energi lebih besar setiap paginya, sangat banyak hingga dia melompat turun dari tempat tidur seperti seorang anak kecil di hari Natal untuk menimbang berat badannya dan melihat dirinya kehilangan berat badan lebih banyak dan lebih banyak SETIAP HARI!
Dan akhirnya hidupnya terselamatkan dan Mia menjadi panutan yang membanggakan bagi ketiga putrinya yang cantik.
Jadi, bagaimana saya bisa mengetahui semua ini?
Nama saya Angga, dan saya adalah kakak laki-laki Mia yang meneleponnya saat dia sedang mengendarai mobil setelah memutuskan untuk bunuh diri. Dan sebentar lagi, saya akan menceritakan kepada kalian bagaimana saya menemukan cara untuk menyelamatkan hidup adik saya dan menyingkirkan lemak perut yang menghantuinya sejak dia hamil putri pertamanya. Tapi kalian harus tahu kenapa Mia menjadi obesitas dengan BMI lebih dari 35 dan mengidap diabetes tipe 2 yang biasanya menyebabkan stroke yang memecah keluarga kami.

Seperti yang dapat kalian lihat, semua ini berawal dari Mia yang tidak menyadari efek samping mematikan dari memiliki lemak perut. Jika saat ini kalian memiliki lemak perut yang menonjol dari perut kalian, kalian mungkin saja berisiko mengidap penyakit berbahaya tanpa menyadarinya. Mia juga seperti itu. Dia sama sekali tidak berpikiran ke sana. Saat Mia berusia 40 tahun, segalanya mulai bertambah buruk. Setelah tidak terhitung lagi berapa kali menjadi korban dari kebohongan diet dan industri penurunan berat badan, dia berakhir di posisi di mana dia terus bertambah gemuk, minggu demi mingggu berlalu, perutnya semakin bertambah besar dan besar, dan pada waktu yang bersamaan, tubuhnya menua, jauh lebih tua dari usianya. Dan dia akhirnya menderita diabetes tipe 2 yang tidak disangka karena dalam keluarga kami, tidak ada yang menderita diabetes.
Klik untuk mengetahui trik penurunan berat badan
Keluarga kami terpecah karena kecelakaan tragis ini dan jika kalian memiliki lemak perut 1 ons saja, cerita luar biasa dari Mia ini akan mengubah hidup dan cara pandang kalian tentang kesehatan. Izinkan saya menceritakan kepada kalian cara baru untuk menurunkan berat badan – Green Coffee yang benar-benar menyelamatkan hidup adik saya.

Green Coffee dapat digunakan dengan mudah oleh siapa pun pada usia berapa pun, dan bekerja LEBIH BAIK pada pria dan wanita yang berusia lebih dari 30 tahun karena ada perubahan hormonal tertentu yang terjadi dalam tubuh kalian saat kalian berusia 30 tahun dan kalian akan mendapatkan rahasia terobosan ini untuk memanfaatkan perubahan hormonal ini sehingga kalian bisa menghilangkan lemak perut LEBIH CEPAT dari orang yang berusia 20 tahun...

Kapsul ini mudah dikonsumsi. Cukup diminum setiap hari sebelum tidur dan kalian akan melihat perbedaannya keesokan harinya! Perusahaan besar yang menjual obat-obat penurunan berat badan tidak akan menyukai jika saya membagikan informasi ini di internet karena jumlah uang mereka yang akan hilang setiap kali seseorang membaca artikel ini. Ini akan mengungkap semua kebohongan mereka. Bahkan perusahaan farmasi besar juga tidak akan menyukai informasi ini karena Green Coffee sudah TERBUKTI membantu mengobati diabetes tipe 2 tanpa menggunakan obat-obatan yang sangat mahal. Tetapi hal #1 yang akan dibenci semua perusahaan besar ini adalah bagaimana mudah dan sederhananya cara ini. Saat kalian bangun besok pagi, kalian akan sangat terkejut dan mengira mata kalian membohongi kalian.

Rabu, 17 Mei 2017

Hakikat, Cara Bersalaman-Berjabat Tangan yang Islami

Hakikat, Cara Bersalaman-Berjabat Tangan yang Islami


Berjabat tangan Atau Bersalaman seringdilakukanantara satu orang dengan orang yang lain. Namun, apa sebenarnya arti hakikat dari bersalaman atau berjabat tangan dari sudut pandang syariat ajaran Islam? Apa pahala atau manfaat yang diberikan Allah dari berjabat tangan/bersalaman berjabat tangan? Bagaimana cara bersalaman yang benar antara sesama jenis dan berlawanan jenis atau bukan muhrim?

"Redmore"

Berikut ini adalah penjelasan tentang hakikat dari bersalaman/berjabat tangan berdasar syariat islam, manfaat dan pahalanya serta cara berjabat tangan yang benar sesuai dengan dalil hadits Nabi Muhammad saw.

Pahala dan manfaat bersalaman

Berjabat tangan mempunyai arti dan manfaat yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Bersalaman adalah merupakan suatu tanda atau simbol dari tanda kemesraan, dan penghormatan di antara sesama manusia sehingga dari bersalaman ini akan berdampak positif pada hubungan antar individu dan dapat tercipta rasa kasih saying, perkenalan, persahabatan, kemesraan.

Di samping itu, selain manfaat secara sosial, dari sudut pandang islami dengan berjabat tangan, maka Allah akan memberikan pahala yang besar yaitu hilangnya dosa-dosa meskipun dosa tersebut seperti buih di lautan. Begitu besar pahala yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang bersalaman sebagaimana dalil sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya :

Sesungguhnya seorang muslim itu jika bertemu saudaranya kemudian bersalaman oleh kedua-duanya, maka gugurlah dosa-dosa mereka sebagaimana berguguran daun-daun dari pokok yang kering ditiup oleh angin kencang, melainkan kedua-duanya diampuni semua dosa mereka meskipun banyak seperti buih di lautan. (HR. Thibrani)
 Dari keterangan hadits di atas, memberikan penjelasan bahwa persaudaraan Islam mempunyai peranan penting dan besar dalam pengukuhan suatu bangsa dan masyarakat itu sendiri ke arah persatuan perpaduan kaum secara sehat dan harmoni serta selalu dengan dan dalam keridhaan Allah swt. Meskipun demikian perlu digarisbawahi bahwa bersalaman dengan berjabat tangan hanya diperbolehkan antara perempuan dengan perempuan  dan lelaki dengan lelaki.

Selain itu, ajaran Islam juga memperbolehkan bersalaman atau berjabat tangan antara perempuan Islam dengan perempuan bukan Islam, atau antara lelaki Islam dengan laki-laki yang bukan Islam. Hal ini mempunyai maksud dan tujuan agar tidak ada rasa tersisih atau kecil hati serta bertujuan untuk semata-mata menjalin perpaduan menuju keamanan hidup.

Hukum Bersalaman atara lelaki dengan perempuan.

Dalam Islam melarang keras bersalaman dengan berjabat tangan lelaki dan perempuan yang bukan muhrim atau tidak ada hubungan atau pertalian persaudaraan. Pernyataan tersebut adalah berdasarkan madzhab Syafi’i dan telah diterangkan oleh Sheikh 'Athiah Saqar dari Majlis Fatwa Al-Azhar dengan berdasarkan kaidah dari mazhab Syafi’i: Tidak halal bersalaman antara lelaki dan  perempuan melainkan dengan berlapik. Lapik berarti alas atau alasan yang melapisi kulit tangan.

Keterangan di atas, juga berdasarkan dalil Firman Allah swt. dalam ayat al-Quran Al-Karim yang berbunyi:


أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا

Artinya : atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci). (QS. Al-Nisa': 43)

Mengacu pada firman Allah di atas, dan mengacu pada mazhab Imam Syafi’ii, maka apabila laki-laki bersentuhan dengan wanita tanpa adanya alas, maka batallah wudhunya. Maka dengan demikian hokum bersalaman dengan berjabat tangan atau bersentuhan dengan sengaja adalah haram atau dilarang. Maka, bersalaman dengan berjabat tangan itu tidak boleh kecuali dengan beralas atau berlapik.

Namun, pendapat dari madzhab Imam Hanafi, Imam Maliki dan Hambali berpendapat bahwa bersalaman dengan berjabat tangan itu diperbolehkan apabila hanya sekedar bersalaman antara lelaki dan perempuan yang sekiranya tidak ada keinginan nafsu di antara mereka.

Meskipun tidak ada keinginan nafsu, namun menurut fatwa dari Sheikh Mohd Mutwalli al-Sha'rawi menerangkan bahwa hendaknya tidak diperbolehkan bersalaman antara lelaki dengan perempuan meskipun niatnya adalah hanya sekedar bersalaman saja. Hal ini dikarenakan ini merupakan peraturan dari hukum syara’ ditakuti akan adanya wujud benih-benih keinginan hawa nafsu syahwat melalui antara dua tangan yang berjabat tangan tersebut.

Merujuk buku dari Al-Imam Abi Zakaria Yahya bin Syarafi Al-Nawawi Al-Demsyacli. 1992. halaman 185 s/d 186 dan menurut mazhab Imam Syafi’I, apabila antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya berjabat tangan tanpa lapik maka mereka berdosa. Hal ini karena sentuhan di antara dua tangan yang bukan muhrimnya adalah haram hukumnya sehingga wajiblah mereka untuk beristighfar dan bertaubat memohon ampunan dari Allah swt.

Berhubungan dengan salaman berjabat tangan, apabila dianggap sebagai suatu masalah yang remeh dan ringan dan remeh, sesungguhnya masalah ini adalah berat dan besar di sisi Allah swt. dan dari sudut akhlak orang Islam, terutama di kalangan para remaja karena hal ini akan berdampak yang lebih besar pada kemaksiatan dan mengarah kepada dosa zina apabila sudah melibatkan hawa nafsu. Oleh sebab itu, agar permasalahan ini tidak menjalar pada permasalahan yang lebih berat dan besar maka jalan-jalan yang memicu timbul dam berkembangnya harus dipotong dan dihalangi lebih dahulu.

Berkaitan dengan masalah jabat tangan atau bersalaman ini ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam Hadits: Seandainya ditikam di kepala seseorang kamu dengan sebatang besi adalah lehih baik baginya dari menyentuh kulit wanita yang tidak halal untuk disentuh. (HR. Baihaki)

Sabda Nabi di atas menjelaskan bahwa syariat agama Islam adalah benar-benar tidak memperbolehkan, mencegah dari menyentuh tubuh perempuan atau wanita yang normal, sehat dan sempurna, kecuali dikarenakan karena alas an tertentu seperti penyakit yang memerlukan pertolongan ataupun dengan tujuan untuk mengobati, maka hal seperti ini diperbolehkan dari sisi syariat islam. Hal ini pun dengan catatan hanya seperlunya saja serta disaksikan oleh orang lain yaitu bukan berdua-duaan dan tidak melampaui batasan-seperlunya saja.

Isyarat bersalaman dengan lawan Jenis

Nabi Muhammad saw. selalu memberi salam kepada wanita dengan mengucapkan Assalamu’alaikum serta memberi sebuah isyarat sebagai suatu penghormatan dengan cara mengangkat tangan beliau dan tidak bersalaman dengan berjabat tangan.

Hal tersebut di atas, adalah berdasarkan dalil sabda Nabi saw. yang diceritakan oleh Asma' binti Yazid yang artinya : Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah melambai di pekarangan masjid pada suatu hari terdapat sekumpulan kaum perempuan sedang duduk di sisi masjid. Maka Rasulullah s.a.w. mengangkat tangannya sebagai tanda penghormatan dengan mengucapkan kalimat salam.’(HR. Tarmizi)

Demikianlah perbezaan amalan bersalaman antara lelaki dan perempuan namun ganjarannya adalah sama di sisi Allah dengan mendoakan semoga selamat sejahtera, asalkan salam yang diberi itu betul dan ikhlas, Allah sahaja yang membalas.

Dari syariat Islam berdasarkan Kitabullah al-Qur’an dan dalil Hadits Nabi, jelaslah bahwa bersalaman dengan berjabat tangan mempunyai peranan penting. Berjabat tangan atau salaman dengan bersentuhan tangan yang diperbolehkan adalah antara lelaki dengan laki-laki dan antara perempuan dengan perempuan. Berjabat tangan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim hukumnya adalah haram sebagaimana keterangan di atas. Nabi dalam hal ini mengajarkan hanya memberikan isyarat dengan mengangkat tangan sebagai ganti dari bersalaman dengan berjabat tangan

Cara Mencapai Tujuan Hakiki dari Puasa

Cara Mencapai Tujuan Hakiki dari Puasa


Ibadah puasa mempunyai implikasi yang sangat signifikan dalam berbagai hal. Implikasi tersebut berpengaruh positif pada berbagai macam bid...


  Ibadah puasa mempunyai implikasi yang sangatsignifikan dalam berbagai hal. Implikasi tersebut berpengaruh positif pada berbagai macam bidang kehidupan manusia. Hal ini dapat anda baca kembali pada bahasan yang telah lampau mengenai hubungan puasa dengan kesehatan, hubungan puasa dengan kekuatan rohani, hubungan puasa dengankesabaran, hubungan puasa dankebijakan,hubungan antara puasa dan taqwa.
Padakesempataniniajaranislamakanmemaparkantentang hal-hal yang hendaknya diketahui dan menjadi rukun puasa agar puasa yang dijalankan dapat mencapai dampak, implikasi dan sasaran atau tujuan yang diharapkan sesuai dengan maksud dan tujuan puasa yang diinginkan oleh Allah swt.

Puasa adalah ibadah yang sangat istimewa dengan berbagai macam manfaat dan faedah yang dalam perjalanannya dapat menyegarkan kembali baik fisik, mental serta spiritual dari pribadi seseorang yang menjalankannya dengan puasa yang sebenar-benarnya tidak hanya puasa lahir akan tetapi puasa batin. 
Apabila kita mampu menjalankan puasa dengan sebenar-benarnya puasa serta dengan sikap batin yang tangguh serta kuat dan tulus ikhlas, imanan wahtisaban hanya karena Allah swt, niscaya mereka akan memperoleh tujuan akhir dari puasa yang mencapai derajat orang yang taqwa.

Baca juga

Sebagaimana Firman Allah swt. dalam al-Qur’an:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183)



Cara menjalankan puasa lahir dan batin

Akan tetapi, untuk dapat mencapai tujuan tersebut, seseorang mukmin sudah semestinya menjalankan puasa yang ia jalankan tidak hanya puasa secara lahir saja akan tetapi juga puasa batin.
 Apa yang dimaksud dengan puasa lahir?

Menurut para ahli ilmu fikih, yang dimaksud dengan puasa lahir adalah al-imsak atau menahan diri dari makanan dan minuman dan menahan diri dari melakukan hubungan intim suami-istri yang dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat hanya karena Allah swt.

Apa yang dimaksud dengan puasa batin?

Menurut para ahli sufi yang dimaksud dengan puasa batin adalah menahan diri dari segala hal dan perbuatan yang dilarang atau diharamkan oleh Allah swt. Tidak cukup hanya menahan dari hal yang diharamkan, namun juga menahan dari segala apapun yang dapat memalingkan diri seseorang dari mengingat Allah swt.

Menurut pendapat dari Imam Ghazali dan Kess Waaijman dalam Spirituality: form , foundation, method menjelaskan bahwa tingkatan tertinggi dari puasa batin adalah hanya menjadikan Allah swt. sebagai satu-satu Yang Tercinta dan Terkasih. Dengan puasa batin akan dapat mengantarkan seseorang mencapai Esensi Islam yaitu hanya berserah diri secara penuh kepada Allah swt.

Enam Rukun dalam Puasa Batin

Imam al-Ghazali dalam buku Asrar al-Shaum beliau al-Ghazali  menetapkan bahwa dalam puasa batin terdapat enam rukun yang bersifat spiritual dan moral untuk mencapai sasaran puasa yang sebenarnya sehingga puasa yang dijalankan seseorang menjadi puasa yang sah dan diterima oleh Allah swt (al-shihhah, al-maqbul).

Apa saja enam rukun untuk menjalankan puasa batin?

Rukun pertama adalah mensucikan pandangan
 Rukun pertama adalah mensucikan pandangan

http://islamiwiki.blogspot.com/
Hendaknya dalam menjalankan puasa batin adalah senantiasa menjaga dalam artian mensucikan pandangan dari semua hal atau perkara yang dilarang atau diharamkan oleh Allah swt. Istilah ini disebut dengan shaum al-bashar. Mengapa demikian? Pandangan mata seringkali merupakan titik pertama dari keburukan sehingga memandang sesuatu yang diharamkan adalah berbahaya dan dapat menimbulkan keburukan dan kekotoran dalam hati.

Sebagaimana dalil hadits sabda Nabi Muhammad. Saw. : pandangan itu merupakan salah satu anak panah Iblis. (HR. Hakim dari Hudzaifah ibn al-Yaman)
 Rukun kedua puasa batin, mensucikan perkataan

http://islamiwiki.blogspot.com/
Shaum al-lisan atau mensucikan perkataan atau lisan dari perbuatan menggosip, berbohong, dusta serta adu domba. Menurut Imam al-Ghazali, orang yang berpuasa hendaknya menjaga dan memelihara, mensucikan lisan atau perkataannya dan lebih baik diam, kemudian banyak berdzikir dan membaca al-Qur’an.

Dalam dalil hadits Nabi saw.: jangan berkata kotor dan jangan berbuat jahil. (HR. Bukhari, Muslim).
Rukun ketiga adalah mensucikan pendengaran.

http://islamiwiki.blogspot.com/
Shaum al-Sami’ atau puasa pendengaran atau mensucikan telinga (pendengaran) dari mendengar perkataan yang buruk, jelek, dusta dan kebohongan. Orang yang mendengarkan perkataan buruk, dusta dan kebohongan adalah bahwa mereka sama buruknya dengan yang mengatakan kebohongan dan dusta.

Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa orang yang mendengarkan kebohongan adalah sama dengan pemakan riba atau suap. Firman Allah swt. dalam al-Qur’an:

سَمَّٰعُونَ لِلۡكَذِبِ أَكَّٰلُونَ لِلسُّحۡتِۚ

Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. (QS al-M aidah : 42)

لَوۡلَا يَنۡهَىٰهُمُ ٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ عَن قَوۡلِهِمُ ٱلۡإِثۡمَ وَأَكۡلِهِمُ ٱلسُّحۡتَۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ

Artinya: Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu. (QS al-M aidah 63 ) .

Rukun keempat Mensucikan anggota tubuh lain.

Dalam puasa batin, selain mensucikan pandangan, lisan, dan pendengaran juga menyucikan anggota badan yang lain. Mensucikan anggota badan yang lain dalam puasa disebut dengan istilah shaum baqiyat al-jawarih). Mensucikan anggota badan yang lain seperti kaki, tangan serta anggota badan yang lain dari perbuatan dan hal-hal yang dilarang untuk dikerjakan serta mensucikan diri dari makan dan minum dari barang-barang yang diharamkan atau dilarang oleh Allah swt.

Rukun kelima menjaga perut

Yang dimaksud menjaga perut disini adalah dengan mengurangi makan yang terlalu kenyang. Karena dengan makan terlalu kenyang adalah bertentangan dengan salah satu tujuan dari puasa yaitu melepaskan dan menghindarkan diri dari nafsu syahwat perut.

Rukun keenam cemas namun tetap penuh harapan.

Untuk mencapai puasa batin hendaknya seseorang senantiasa cemas namun tetap penuh harapan yang artinya adalah selalu optimis bahwa puasa yang dilakukannya akan diterima oleh Allah swt.

Puasa yang kita kerjakan baik puasa sunnah maupun puasa wajib hendaknya tidak hanya puasa secara lahiriyah akan tetapi juga puasa batiniah sehingga tujuan puasa yang hakiki dapat tercapai. Puasa yang benar-benar menjadi penyembuh dan penyegar bagi kebugaran fisik, mental, psikis dan juga spiritual. Dimana tujuan akhirnya adalah agar kita menjadi hamba yang bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. amiin

Kelahiran Bayi Membawa Potensi Anugerah Ilahi

Kelahiran Bayi Membawa Potensi Anugerah Ilahi

 

Dalam ajaran dan pandangan Islam setiap bayi yang lahir ke dunia adalah suci, bersih, tidak membawa dosa dan aib. Bayi yang baru lahir ke dunia bahkan membawa potensi yang sangat luar biasa, yaitu potensi kebenaran yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh firman Allah di dalam Al-Qur’an

"Read More"


  1. Di antara akhlak seorang mukmin adalah baik dalam berbicara, tekun bila mendengarkan, berwajah ceria, dan menepati janji.(HR. Ad-Dailami)
  2. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)
  3. Sungguh sangat unik perkara orang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah baik. Jika ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur dan jika ia mendapat ujian ia bersabar, maka hal itu merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)
  1. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.(HR. Muslim)
  2. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad) agar kalian diberikan rahmat.” (QS. Ali ‘Imran: 132)
  3. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.(Az Zumar:10)
Demikianlah 25 kata-kata nasihat islami dari Al-Qur’an dan Hadits. Semoga dapat kembali mengingatkan kita kepada Allah SWT.

 وَنَفۡسٖ وَمَا سَوَّىٰهَا ٧ فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَىٰهَا ٨  قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ٩ وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ١٠
Artinya: Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. As-Syams [91]: 7-10)
Pada Ayat dari firman Allah di atas menerangkan bahwa seorang jabang bayi sudah diberikan potensi untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sejak lahir meski kita melihat mereka dalam keadaan lemah, telanjang, tak berdaya, dan belum mempunyai kemampuan apa-apa. Sekalipun dari segi fisik bayi yang baru lahir hanya dapat menangis, namun dari segi kerohanian Allah SWT sudah membekali mereka nilai-nilai ketuhanan yang dapat mengantarkan mereka ke jalan yang benar. 

Firman Allah SWT di dalam AL-Qur’an
Renungkanlah firman Allah SWT berikut ini:
۞ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعۡفٖ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعۡفٖ قُوَّةٗ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٖ ضَعۡفٗا وَشَيۡبَةٗۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡقَدِيرُ ٥٤
Artinya: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. Ar-Rum [30]: 54)
Dari firman Allah di atas, menerangkan bahwa manusia pada awal kelahirannya begitu lemah. Setelah menginjak usia remaja dan dewasa, manusia menjadi kuat dari segi fisik. Namun, setelah melewati masa dewasa, pada umumnya manusia kembali menjadi lemah seperti baru dilahirkan dan menjadi pikun. Hanya orang-orang tertentu yang secara mental tidak mengalami kepikunan, antara lain, mereka yang di dunia ini tidak pernah lepas dari membaca Al-Qur’an.
Secara spiritual, manusia atau dalam hal ini bayi yang baru lahir telah dibekali oleh Allah SWT potensi keilahian. Bahkan, setiap manusia pada dasarnya telah mengikat janji hanya akan menyembah dan beribadah kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan oleh firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an berikut ini:
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا غَٰفِلِينَ ١٧٢
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS.A1-A’raf[7]: 172)
 Pada firman Allah SWT di atas, menerangkan kepada kita bahwa manusia  atau bayi yang baru lahir sudah mempunyai jiwa yang sempurna dan telah dibekali potensi ketuhanan sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Akan tetapi, setelah mengalami kehidupan berikutnya, atau ketika memasuki masa akil balig dan dewasa kebanyakan manusia berpaling dari jalan yang benar. Mengapa bisa begitu? Wallahu a’lam

Menyikapi Cara Berjilbab Gaul

Menyikapi Cara Berjilbab Gaul, Larangan Tabarruj

Cara berjilbab pada era modern ini semakin bermacam-macam sehingga berkembang istilah dalam cara berjilbab dengan sebutan jilbab modis, jilbab keren ada juga yang menyebutkan dengan jilbab gaul. Istilah-istilah yang muncul tentang cara berjilbab di atas, lebih sering dipakai dan digunakan dalam cara mereka berjilbab karena hal ini membuat mereka merasa bangga, lebih cantik, sesuai dengan kondisi dan kemajuan jaman. 
 
"ReadMore"
Dan lebih mirisnya lagi adalah sebagian besar dari kaum muslimin beranggapan bahwa cara berjilbab yang sesuai syariat islam adalah kuno dan tidak mengikuti trend era modern.
Bagaimanakah cara berjilbab yang seharusnya dan syar’i?
Untuk menjawabnya, marilah kita merujuk pada beberapa keterangan-keterangan yang ada pada Kitabullah Al-Qur’an al-Karim sehingga dapat memberikan kita penjelasan secara runtut dan jelas
.
Allah telah mensyariatkan hukum-hukum dalam Islam yang dikenal dalam hukum-hukum ilmu fikih Islam dalam setiap perkara. Ada hukum wajib, haram, sunnah, mubah, dll. Sehingga dengan demikian Allah swt lebih mengerti dan mengetahui segala sesuatu, setiap perkara yang akan mendatangkan kebaikan bagi setiap hamba-hamba-Nya. Allah swt juga menurunkan ayat-ayatnya serta mensyariatkan bagi hamba-Nya hukum-hukum agama Islam  yang relevan dengan keadaan dan kondisi hamba-Nya pada setiap jaman dan setiap tempat.
Firman Allah swt :
أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ 
Artinya: Bukankah Allah Yang menciptakan (alam semesta beserta isinya) itu mengetahui (segala sesuatu); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS al-Mulk:14).
Allah swt. adalah Maha segalanya, sempurna pengetahuan-Nya, Maha mengetahui segala sesuatu. Maka dengan demikian tidak ada satu hal pun kebaikan akan luput dari pengetahuan Allah. Dan pastinya semua keutamaan sudah disyariatkan dalam agama-Nya.
Allah swt. berfirman :
قَالَ عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّي فِي كِتَٰبٖۖ لَّا يَضِلُّ رَبِّي وَلَا يَنسَى 
Artinya: Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa (QS Thaahaa: 52).
Juga firman Allah swt yang lain:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيّٗا 
Artinya: dan tidaklah Tuhanmu lupa (QS Maryam: 64).
Firman Allah swt yang lain: 
۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ 
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS an-Nahl:90).
Dalam ayat al-Qur’an di atas, menjelaskan kepada kita hamba-Nya bahwa segala sesuatu atau perkara yang tidak diperbolehkan oleh Allah swt, atau dalam arti kata lain adalah yang setiap yang dilarang oleh Allah swt. pasti akan berakibat dan berdampak pada kerusakan dan keburukan. Dan sebaliknya segala sesuatu hal yang diperintahkan Allah swt. pasti akan membawa dampak kepada kebaikan. Dan kebaikan akan membawa kepada surga.
Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. melalui lisan beliau adalah ajaran yang begitu indah, memerintahkan segala kebaikan untuk kemaslahatan serta ajaran yang berisi larangan-larangan dalam berbuat dosa, berbuat kerusakan dan permusuhan. 
Allah swt. memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk meraih segala kebaikan dengan jalan memenuhi  dan mentaati-Nya semua perintahnya. Allah swt memerintahkan kepada hamba-Nya untuk menjauhi segala sesuatu keburukan, mendurhakai-Nya, Syirik, berbuat maksiat. Hal ini adalah sebagai kebaikan dan anugerah dari Allah swt kepada hamba-Nya, karena Allah swt. adalah Maha Kaya (dan tidak butuh) kepada  ibadah dan ketaatan hamba-Nya.
Allah swt. menyampaikan kepada hamba-Nya melalui Islam yang dibawa oleh Nabi saw. hal-hal yang membawa segala kebaikan serta petunjuk bagi hamba-Nya untuk dilakukan dan dikerjakan, serta mengajarkan kepada hamba-Nya melalui Islam untuk menjauhi, menghindari segala keburukan dan kesesatan.
Allah swt. juga menjelaskan dalam Al-Quran bahwa Syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi hamba-Nya sehingga hendaknya dijauhi dan untuk tidak dituruti. Allah swt. menjadikan semua kebaikan yang ada di dunia dan di akhirat akan dapat diraih dengan cara mentaati semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya serta menjauhi dan menghindari perbuatan dan perilaku maksiat.
Cara berjilbab yang diperintahkan dalam al-Qur’an
Mengenai cara berjilbab yang benar berdasarkan syariat dari Allah, Allah l berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا 
Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS al-Ahzaab: 59).
Dalam ayat tersebut di atas, Allah swt. menjelaskan dengan eksplisit tentang kewajiban bagi para muslimah atau kaum wanita untuk memakai jilbab. Dengan demikian memakai jilbab adalah suatu perkara yang disyari’atkan dalam Islam. Memakai jilbab menurut dalil firman Allah di atas, mempunyai tujuan dan maksud serta hikmah dari hukum syariat berjilbab adalah agar kaum wanita lebih mudah untuk dikenal, sehingga kaum muslimah disakiti atau diganggu sebagaimana keterangan-keterangan di atas.
Keterangan lain dari Syaikh Abdurrahman as-Sa'di mengatakan bahwa hal Ini menunjukkan bahwa gangguan (dari orang-orang yang berakhlak tidak baik terhadap wanita) akan muncul apabila kaum wanita tidak mengenakan jilbab yang sesuai berdasarkan syariat Islam). Hal ini disebabkan karena apabila wanita tidak mengenakan jilbab, bisa jadi orang akan menyangka bahwa wanita tersebut bukan wanita yang 'afifah (terjaga kehormatannya), sehingga hal ini dapat berakibat orang yang di dalam hatinya ada penyakit (syahwat) di dalam hatinya, maka mereka akan menyakiti, mengganggu wanita tersebut, dan bahkan melecehkan atau merendahkan wanita tersebut. Dengan demikian, cara memakai jilbab atau cara berjilbab yang benar yaitu sesuai dengan syariat Islam  akan  dapat mencegah  muncul atau timbulnya  keinginan-keinginan yang buruk pada diri  wanita   dari orang-orang yang berpenyakit syahwat atau mempunyai niat buruk terhadap mereka.
Dalam dalil firman Allah yang lain,  Allah swt. berfirman:
وَإِذَا سَأَلۡتُمُوهُنَّ مَتَٰعٗا فَسَۡٔلُوهُنَّ مِن وَرَآءِ حِجَابٖۚ ذَٰلِكُمۡ أَطۡهَرُ لِقُلُوبِكُمۡ وَقُلُوبِهِنَّ 
Artinya: Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (QS. Al-Ahzab: 53)
Keterangan dari Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu asy-Syaikh, beliau mengatakan: “(Dalam ayat ini)  Allah menyifati hijab/tabir sebagai kesucian bagi hati orang-orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan, karena mata manusia apabila tidak melihat sesuatu yang mengundang syahwat, karena terhalangi hijab/tabir maka hati mereka tidak akan berhasrat buruk. Oleh sebab itu, dalam kondisi seperti ini hati manusia akan lebih suci, sehingga peluang tidak timbulnya fitnah atau kerusakan pun menjadi lebih besar, karena hijab/tabir akan benar-benar dapat mencegah timbulnya keinginan-keinginan buruk dari mereka yang mempunyai penyakit di dalam hatinya.
Wajib diyakini bahwa setiap perbuatan, hal, perkara yang bertentangan dengan ketentuan Allah swt. pasti akan menyebabkan timbulnya berbagai keburukan dan kerusakan bagi kaum perempuan dan bahkan terhadap kaum muslimin secara keseluruhan. Oleh sebab itu, Allah swt.  melarang keras perbuatan tabarruj.Perbuatan tabarruj adalah perbuatan dengan sengaja menampakkan kecantikan dan perhiasan ketika berada di luar rumah. bagi kaum perempuan dan menyerupakannya dengan perbuatan wanita di jaman Jahiliyah. 
Dalil firman Allah swt. dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ 
Artinya: dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang. (QS al- Ahzaab:33).
Bagaiamana kaum Muslimah mengambil sikap dalam cara berjilbab?
Berdasarkan penjelasan dari firman-firman Allah dalam AL-Qur’an dan juga keterangan-keterangan di atas, maka kita sebagai Muslim yang beriman kepada Allah, berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi saw. serta kebenaran agama Allah swt, maka wajiblah bagi kita kaum muslimin untuk meyakini bahwa semua dan setiap hukum, aturan yang ditetapkan oleh Allah swt. dalam ajaran Islam tentang cara berpakaian dan cara berjilbab dan perhiasan bagi kaum wanita muslimah adalah demi dan untuk kebaikan serta untuk menjaga kesucian dan kehormatan wanita.
Suatu contoh Allah swt mensyari’atkan jilbab yaitu pakaian yang menutupi seluruh aurat wanita secara sempurna ketika mereka keluar rumah dan hijab adalah salah satunya bertujuan baik untuk kemaslahatan melindungi wanita dari pandangan laki-laki yang bukan muhrimnya. Keduanya yaitu berjilbab dan hijab adalah bertujuan sangat mulia untuk kebaikan serta menjaga kesucian bagi kaum wanita.
Bagaimana sikap anda? Inginkah anda mengenakan pakaian, berjilbab, berhijab dengan tujuan terlihat modis, jilbab gaul, jilbab keren, jilbab modis? Ingatlah aturan hukum Islam dalam cara berjilbab dan larangan tabarruj.

Cinta dan Ibadah, Cinta Sebagai Fondasi Ibadah

Cinta dan Ibadah, Cinta Sebagai Fondasi Ibadah

Mengapa kita harus menjadikan cinta sebagai fondasi dasar dalam beribadah kepada Allah swt.? Banyak sekali ungkapan yang dapat disebutkan untuk menyebut kata cinta. Cinta bisa diibaratkan sebagai cahaya, dimana apabila tidak ada cinta dalam hati seseorang, maka dia bagaikan kegelapan. Cinta itu adalah kehidupan, ketika cinta itu hilang dari diri seseorang, maka dia bagaikan hidup dalam kematian. Cinta adalah kenikmatan, apabila seseorang tidak dapat meraih dan mendapatkan cinta maka hidupnya penuh dengan kegelisahan. Cinta adalah sebagai obat penawar, apabila hati tidak ada cinta, maka hati akan terkena penyakit.

Perlu kita ketahui dalam bahasan yang lalu bahwa cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang menuju ke surga. Cinta-Nya Allah swt. kepada hamba-Nya yaitu manusia pasti tidak akan terpisah dari cinta hamba-Nya kepada Allah swt.

Firman Allah swt. dalam Al-Quran al-Karim:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآئِمٖۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ 

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Maidah: 54) .
 Setiap orang mukmin hendaknya dan seharusnya serta wajib mencintai Allah dan Rasulullah Muhammad saw. melebihi cintanya kepada apapun. Orang yang beriman akan mencintai Allah swt tanpa mengharapkan pamrih. Cinta orang mukmin adalah cinta yang lahirnya dari mengetahui sifat-sifat Allah swt serta bukti-bukti yang diyakini.

Di dalam Al-Qur’an banyak sekali disebutkan tentang cinta (hubb) yang diturunkan kelasnya sebanyak 83 kali. Sedangkan lawan kata cinta yaitu benci (bugd-bagda’) yang diturunkan kelasnya sebanyak 5 kali. Kata yang mendekati kata bugd adalah sukht yang disebut sebanyak 4 kali, lawan katanya adalah Ridha, yang terulang sebanyak 73 kali. Kata Hubb serta mahabbah adalah kata yang seakar dengan habb yang diartikan inti atau biji. Hubb disebut juga habbat al-qalb yang artinya inti hati atau biji, karena kemiripan aktifitasnya.

Tentang kata cinta, Di dalam Kitabullah al-Qur’an dalam beberapa surat antara lain sebagai berikut :

Surat Ar-Rum ayat 21


وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةً

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah). (QS. Ar-Rum: 21)

Juga dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 30

وَقَالَ نِسۡوَةٞ فِي ٱلۡمَدِينَةِ ٱمۡرَأَتُ ٱلۡعَزِيزِ تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفۡسِهِۦۖ قَدۡ شَغَفَهَا حُبًّاۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ

Artinya: Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata. (QS. Yusuf: 30)

Dalam surat An-Nisa’: 129

وَلَن تَسۡتَطِيعُوٓاْ أَن تَعۡدِلُواْ بَيۡنَ ٱلنِّسَآءِ وَلَوۡ حَرَصۡتُمۡۖ فَلَا تَمِيلُواْ كُلَّ ٱلۡمَيۡلِ فَتَذَرُوهَا كَٱلۡمُعَلَّقَةِۚ

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung.(QS. AN-Nisa’: 129)

Dalam beberapa ayat di atas, dalam surat Ar-Rum ayat 21 dipaparkan bahwa perasaan cinta di antara laki-laki dan perempuan disebut dengan mawaddah yang artinya rasa kasih dan rahmah yang artinya sayang. Sedangkan dalam surat Yusuf ayat 30, dinyatakan dengan kata syaghafa dan hubb- mahabbah. Dan dalam surat An-nisa ayat 129 cinta dinyatakan dalam kata mail. Istilah yang berbeda-beda tersebut menunjukkan pada mendalam dan ragam atau macam-macam cinta.

Dimensi Cinta

Makna cinta mempunyai berbagai macam arti yang begitu mendalam dan luas. Dalam bahasa arab, cinta dikelompokkan ke dalam 3 bagian karakteristik. Kelompok pertama adalah ta’dzim (apresiatif), kelompok karakteristik kedua adalah ihtimaman (penuh perhatian) dan kelompok karakteristik ketiga adalah mahabbah (cinta). Ketiga kelompok karakteristik tersebut menjadi satu dalam ungkapan mahabbah, orangnya disebut sebagai mahbub, habibah atau habib.

Secara khusus, terdapat 60 macam cinta dalam bahasa arab. Seperti contohnya gharam, hilm yang artinya asmara, ‘isyqun yang artinya asyik, lahf, syauq, wajd dan lain sebagainya. Sedangkan di dalam Al-Qur’an hanya menyebut cinta dalam 6 istilah atau pengertian.

Dalam ilmu tasawuf (ilmu yang mempelajari bagaimana bertindak dan berperilaku agar selalu berada dalam kehadiran Allah dengan cara menjernihkan akhlak, mensucikan jiwa, membangun lahir dan batin untuk memperoleh kebahagiaan allah yang hakiki dengan jalan ilmu, amal dan akhirnya karunia Allah swt).

Dalam ilmu tasawuf, kecintaan kepada sang khaliq Allah swt. adalah merupakan puncak semua maqam (tingkat atau tahapan seseorang dalam pencapaian ibadah), dan puncak atau akhir dari perjalanan manusia. Setelah cinta atau mahabbah, maka tidak ada lagi maqam yang lain kecuali buah atau hasil dari mahabbah itu sendiri. Seperti istilah syauq atau kerinduan, uns atau kemesraan, dan ridha. Tidak ada maqam sebelum cinta atau mahabbah kecuali pengantar-pengantar kepada maqam ini, seperti sabar, taubat dan zuhud (menjauhi keduniaan).

Meskipun terminasi kata ‘isyq tidak ada di dalam al-Qur’an, akan tetapi para ahli ilmu tasawuf memberikan pandangan bahwa perkataan tersebut tidak berlawanan arti dengan mahabbah. Menurut Rumi’, ‘Isyq adalah mahabbah dalam tingkatan yang lebih tinggi dan membakar kerinduan atau rasa rindu dari seseorang sehingga dia bersedia menempuh perjalanan yang jauh untuk bertemu dengan kekasihnya.

Hubungan cinta dan ibadah kepada Allah swt.

Kita telah ketahui arti dan makna cinta yang  mempunyai berbagai macam dimensi. Cinta bagaikan cahaya, tanpanya maka hati seseorang akan gelap. Cinta adalah kehidupan, tanpa cinta dalam hati seseorang, maka dia bagaikan hidup dalam kematian. Cinta itu kenikmatan, jika tidak mendapatkan cinta maka hidupnya penuh dengan kegelisahan. Cinta itu obat penawar, jika hati tidak ada cinta, maka hati akan terkena penyakit.

Oleh sebab itu, hendaknya kita dalam melakukan sesuatu hal adalah didasarkan karena karena Cinta kepada Allah dan hanya mengharapkan ridhanya. Dengan demikian, tentunya kita akan melakukan apapun yang diperintahkan oleh Allah swt. serta menjauhi semua larangan-larangan-Nya hanya karena Allah swt. dan cinta karena Allah.

Keburukan dan Ancaman Memperlihatkan Kecantikan

Keburukan dan Ancaman Memperlihatkan Kecantikan 

 
Para sahabat ajaran Islam yang dimuliakan Allah, pada bahasan yang lalu telah dipaparkan tentang larangan memperlihatkan kecantikan atau tabbaruj dalam islam, dapat anda baca pada artikel tentang larangan memperlihatkan kecantikan/tabarruj. Pada bahasan kali ini, akan diuraikan perihal keburukan dan ancaman keras bagi para wanita yang memperlihatkan kecantikan atau tabarruj.
Mengawali bahasan ini, mari kita simak sebuah dalil hadits Nabi saw. yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash. Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya:
“Akan ada di akhir nanti umatku wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, di atas kepala mereka (ada perhiasan) seperti punuk unta, laknatlah mereka karena memang mereka itu terlaknat (dijauhkan dari Allah swt). (HR. Ath-Thabrani dalam kitab al-Mu’jamush shagiir) Mereka tidak akan masuk surga dan tidak dapat mencium bau (wangi)nya, padahal sungguh wanginya dapat dicium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Muslim). Hadits Sahih
Terhalang dan tidak masuk surga bagi pelaku tabarruj
Berdasar dari dalil hadits Nabi saw. di atas, apabila kita refleksikan dalam kehidupan di era modern sekarang dimana banyak sekali kreasi-kreasi dalam penggunaan dan pemakaian hijab mungkin hal yang demikian telah banyak terjadi. Berjilbab namum berpakaian ketat seperti telanjang (hanya membungkus kulit dan terlihat lekuk-lekuk tubuh), berjilbab dengan sanggul di kepala yang besar sehingga terlihat seperti punuk unta, dan aneka kreasi jilbab gaul yang tidak sesuai syariat Islam atau Syar’i
24 Gaya Hijab Syar'i Edisi Bahasa Indonesia
Dalam keterangan dalil hadits di atas tampak jelas akan adanya ancaman keras dari perbuatan tabarruj atau memperlihatkan kecantikan yaitu dengan ancaman tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa tabarruj adalah merupakan dosa besar yaitu dosa-dosa yang diancam oleh Allah swt. dengan laknat, kemurkaan dan ditempatkan ke dalam neraka atau terhalang masuk ke dalam surga.
Baca juga 
Gambaran surga dan neraka dalam al-Qur’an 
Tujuh pintu neraka jahanam dan penghuninya. 
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita garis bawahi bahwa tabarruj atau memperlihatkan kecantikan itu hukumnya haram. Hal ini juga dijelaskan oleh seorang imam besar yaitu Imam Ash-Shan’ani dalam kitab Hiraasatul fadhiilah halaman 107 s.d 108. Juga dijelaskan oleh Imam al-Qadhi al-Yahshubi berdasarkan dengan dalil hadits d atas, beliau menyatakan dalam kitabnya al-Mu’lim Syarhu Shahiihi Muslim menyatakan bahwa tabarruj adalah dosa besar.
Tabarruj merupakan sunnah jahiliyah
Keburukan dan ancaman yang kedua dari tabarruj atau memperlihatkan kecantikan kepada umum bahwa tabarruj adalah merupakan sunnah jahiliyah.
Firman Allah swt. dalam Kitabullah Al-Qur’an yang berbunyi:
 
  
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ
 
Artinya: dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu. (QS. Al-Ahzab: 33)
Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada kitab al-Hijaabu wa fadha-iluhu halaman 4 s.d. 6 dan kitab al-‘Ajabul ‘ujaab fi asykaalil hijaab halaman 79 s.d. 80.
Tabarruj sangat berkaitan dengan dosa Zina,  syirik, mencuri dan dosa besar lainnya.
Dari tabarruj atau memperlihatkan kecantikan inilah inilah bisa melahirkan timbulnya dosa besar lainnya seperti perbuatan zina baik zina pikiran, zina mata maupun perbuatan zina lahiriah serta perbuatan dosa-dosa besar lainnya. Oleh sebab itu Nabi Muhammad Rasulullah saw. menjadikan salah satu syarat untuk membai’at wanita muslimah dengan meninggalkan perbuatan tabarruj.
Dalam sebuah dalil hadits Nabi dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, beliau berkata: Umaimah bintu Quqaiqah datang bertemu kepada Nabi untuk membai’at beliau atas agama Islam. Kemudian Nabi sawl bersabda: Aku membai’at kamu atas dasar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anakmu, tidak berbuat bohong yang kamu ada-adakan antara kedua tangan dan kakimu, tidak meratapi mayat, dan tidak melakukan tabarruj (sering keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita jahiliyah yang dahulu. (HR Ahmad dan al-Hakim), Hadits sahih oleh imam al-Hakim, adz-Dzahabi dan syaikh al- Albani dalam kitab Jilbaabul mar-atil muslimah halaman 119.
Kebinasaan bagi wanita pelaku tabarruj
Pelaku tabarruj mendapat ancaman dengan kebinasaan bagi para wanita pelaku tabarruj. Hal ini sesuai dengan dalil sabda Nabi Muhammad saw. yang artiya:
Ada tiga golongan manusia yang jangan kamu tanyakan tentang mereka (karena mereka akan ditimpa kebinasaan besar yaitu orang yang meninggalkan jamaah (kaum muslimin) dan memberontak kepada imamnya (pemerintah/penguasa) lalu dia mati dalam keadaan seperti itu, budah laki-laki atau wanita yang lari (dari majikannya) lalu dia mati (dalam keadaan itu), dan seorang wanita yang ketika suaminya tidak berada di rumah (dalam keadaan) telah dicukupkan keperluan hidupnya, lalu dia melakukan tabarruj setelah itu, maka jangan tanyakan tentang mereka ini. (HR Ahmad. dinyatakan hadits hasan oleh syaikh al-Albani  dalam  kitab  Jilbaabul  mar-atil  muslimah)
Keburukan-keburukan tabarruj yang lain
Perbuatan dan tindakan tabarruj yang dilakukan oleh para kaum wanita adalah merupakan salah satu sababiyah atau penyebab yang menjadikan mayoritas kaum wanita termasuk penghuni Neraka, na’uudzu billahi  min  dzaalik lihat keterangan lebih lengkap pada Keterangan dari Syaikh al-Albani dalam kitab Jilbaabul mar-atil muslimah halaan 232.
Dalam kitabnya Al-Hijaabu wa fadha-iluhu Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu asy-Syaikh menerangkan secara spesifik keburukan-keburukan dari perbuatan tabarruj dengan berdasarkan dalil-dalil dari Hadits Nabi dan juga Al-Qur’an yang antara lain sebagai berikut:
Perbuatan dan tindakan Tabarruj akan mendapatkan laknat dari Allah serta dijauhkan dari rahmat Allah swt. sebagaimana dalil Hadits sabda Nabi yang artinya: Akan ada di akhir umatku (nanti) wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, di atas kepala mereka (ada perhiasan) seperti punuk unta, laknatlah mereka karena (memang) mereka itu terlaknat (dijauhkan dari rahmat Allah). (HR  ath-Thabrani – sanadnya dinyatakan sahih oleh  syaikh  al-Albani)
  • Memperlihatkan kecantikan atau Tabarruj merupakan perbuatan dan tindakan maksiat kepada Allah swt. dan Rasul-Nya, sebagaimana penjelasan dari dalil-dalil di atas.
  • Perbuatan Tabarruj adalah sifat wanita penghuni Nereka. Dalil hadits sabda Nabi Muhammad saw. yang artinya:

Ada dua golongan termasuk penghuni Neraka yang aku belum melihat mereka: (pertama) orang-orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi, (digunakan) untuk memukul/menyiksa manusia, (kedua) wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang). (HR. Muslim)
  • Perbuatan Tabarruj akan membawa pelakunya kepada kegelapan dan kesuraman kelak hari kiamat. 

  • Tindakan Tabarruj adalah perbuatan dan tindakan yang keji atau fahisyah. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan secara harfiyah arti kata dari wanita adalah aurat, oleh sebab itu menampakkan aurat adalah termasuk perbuatan yang keji dan dimurkai oleh Allah swt., Syaithanlah yang selalu menggoda dan membujuk rayu serta menyuruh manusia untuk melakukan  perbuatan yang  keji. 

Dalam Al-Qur’an Allah swt. telah berfirman:
إِنَّمَا يَأۡمُرُكُم بِٱلسُّوٓءِ وَٱلۡفَحۡشَآءِ وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ 
Artinya: Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS al-Baqarah: 169).
  • Perilaku dan tindakan Tabarruj adalah sunnah yang dari Syaitan. Karena mereka berusaha dengan keras untuk membuka aurat wanita dan menyingkap hijab mereka, oleh sebab itu tabarruj adalah merupakan target utama (tipu daya) dari syaitan. 

Sebagaimana dalil Firman Allah swt. dalam al-Qur’an:
يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ لَا يَفۡتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ كَمَآ أَخۡرَجَ أَبَوَيۡكُم مِّنَ ٱلۡجَنَّةِ يَنزِعُ عَنۡهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوۡءَٰتِهِمَآۚ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمۡ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنۡ حَيۡثُ لَا تَرَوۡنَهُمۡۗ إِنَّا جَعَلۡنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ 
Artinya: Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS al-A’raaf: 27).
  • Perilaku memperlihatkan kecantikan atau Tabarruj adalah suatu metode penyesatan orang- orang Yahudi. Karena mereka berperan besar dalam usaha untuk merusak tatanan kehidupan manusia dengan cara memperlihatkan kecantikan wanita dan fitnah, dan mereka sangat berpengalaman dalam bidang ini. 

Sebagaimana dalil sabda Nabi saw. :
Takutlah kalian kepada (fitnah) dunia, dan takutlah kepada (fitnah) wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama yang melanda Bani Israil adalah tentang wanita. (HR. Muslim)
Demikianlah penjelasan yang diambil dari berbagai sumber dalil yaitu al-Qur’an, dalil hadits Nabi, para imam yang menerangkan dan menjelaskan berbagai ancaman dan keburukan dari perilaku tabarruj atau memperlihatkan kecantikan. Tabarruj adalah perilaku yang dilarang dalam Islam, tabarruj merupakan penyesatan, tabarruj adalah sunnah dari setan. Tabarruj hanya akan membawa kepada neraka dan terhalang masuk ke dalam surga. Masihkah anda ingin melakukannya?
 

Mengucapkan Salam

Mengucapkan Salam atau Minta Izin Masuk terlebih dahulu?

Pada bahasan di bawah ini akan mengupas tentang apakah ketika kita masuk rumah orang lain untuk bertamu terlebih dahulu mengucapkan salam atau meminta izin masuk sebelum salam? Dalam Ajaran Islam, bertamu hendaknya menggunakan tata krama atau adab masuk ke rumah orang lain untuk bertamu. Adab atau tata krama bertamu tersebut tentunya adalah bersumber dari dalil Al-Qur’an al-karim dan hadits Nabi Muhammad saw.
"ReadMore"
Dalam firman Allah swt dalam al-Qur’an :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ بُيُوتِكُمۡ حَتَّىٰ تَسۡتَأۡنِسُواْ وَتُسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَهۡلِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ. فَإِن لَّمۡ تَجِدُواْ فِيهَآ أَحَدٗا فَلَا تَدۡخُلُوهَا حَتَّىٰ يُؤۡذَنَ لَكُمۡۖ وَإِن قِيلَ لَكُمُ ٱرۡجِعُواْ فَٱرۡجِعُواْۖ هُوَ أَزۡكَىٰ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ عَلِيمٞ. لَّيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ مَسۡكُونَةٖ فِيهَا مَتَٰعٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا تَكۡتُمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan. (QS. AN-Nur : 27-29)

Dari ayat di atas, dapat kita ambil suatu makna bahwa pengunjung atau orang yang bertamu untuk masuk ke rumah orang lain harus terlebih dahulu meminta izin dan kemudian memberi salam. Demikianlah menurut pendapat dari sebagian para ulama.

Sedangkan sebagian besar dari ahli fikih berpendapat bahwa, mengucapkan salam lebih dahulu, dan kemudian minta izin masuk. Yang benar yang dipilih adalah mendahulukan salam, baru kemudian minta izin masuk. Hal ini berdasarkan dari dalil-dalil Hadits Nabi yaitu sebagai berikut :

االّسلام قبل الكلامArtinya : salam itu sebelum berbicara (HR. Tirmidzi dari Jabir bin Abdillah)

Adapun dalil Hadits Nabi lainnya adalah sebagai berikut :

انّ رجلا من بنى عامر استأذن على النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم وهو في البيت فقال: أألج؟ فقال النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم لخدمه: آخرج الى هذا فعلّمه الاستئذان غقل له: السّلام عليكم

Artinya : Bahwa ada seorang laki-laki Bani Amir meminta izin kepada Nabi saw., sedang Nabi saw. Berada di dalam ruman, katanya : apakah aku boleh masuk? Nabi saw. kemudian bersabda kepada khadamnya : “keluarlah temui orang itu, beritahukan kepadanya cara meminta izin yaitu dengan ucapan : Assalamu’alaikum!. Apakah aku boleh masuk? (HR. Ahmad dari Bukhari)

Juga hadits lain :

لا يؤذن له حتّى يسلّم

Artinya : Tidak boleh diberi izin hingga dia bersalam. (HR. Bukhari)

Diriwayatkan bahwa Umar ra, pernah meminta izin kepada Nabi Muhammad saw. Untuk (masuk rumahnya) kemudian ia mengatakan :

" semoga kesejahteraan terlimpah atas Rasulullah, assalamu’alaikum! Bolehkah Umar masuk? (R. Ibnu Abdil Bar dari Ibnu Abbas)"

Dari Riwayat Zaid bin Aslam, bahwa dia berkata : aku pernah diutus ayahku menemui Ibnu Umar ra.. kemudian aku datang kepadanya seraya bertanya : bolehkah aku masuk? Lalu dia bertanya : silahkan masuk! Setelah aku masuk, dia mengucapkan : marhaban (selamat datang) hai saudaraku, janganlah engkau katakan : bolehkah aku masuk? Tetapi ucapkanlah : assalamu’alaikum! Kalau telah dijawab, baru engkau bertanya : bolehkah aku masuk! Kalau mereka mengatakan: silahkan masuk! Maka masuklah. (R. Ibnu Ibnu Syaibah)

Sebagian para ulama merinci tentang masalah ini yaitu lebih dulu salam atau izin. Sebagai berikut :

Apabila pengunjung atau orang yang berkunjung itu melihat orang yang di dalam rumah, maka ia terlebih dahulu harus memberi salam dan baru kemudian meminta izin untuk masuk, dan apabila yang berkunjung tidak melihat ada orang di dalam rumah, maka hendaknya ia terlebih dahulu meminta izin masuk, dan baru kemudian memberi salam dengan ucapan assalamu’alaikum. Ini adalah sebuah pendapat yang baik yang dipilih berdasarkan beberapa pendapat dari dalil hadits.

Bentuk permintaan izin masuk itu tidaklah harus dengan menggunakan kata-kata yang tegas seperti contoh : Bolehkah aku masuk?. Namun, kita dapat menggunakan kata-kata apa saja yang intinya adalah mengisyaratkan minta izin seperti contoh : bertasbih, berdeham atau bertasbih.

Dari Thabrani meriwayatkan dari Abi Ayub, bahwa ia berkata : aku pernah bertanya : Ya Rasulullah, apa arti firman Allah :

حتّى تستأنسوا وتسلّموا على اهلها

itu? Kalau tentang taslim aku sudah tahu tapi apa arti isti’nas? Ia menjawab :

يتكلّم الّرجل بتسبيحة وتكبيرة وتحميدة ويتنحنخ فيؤذن اهل البيت

Artinya : seseorang (yang minta izin masuk rumah orang lain itu) mengucapkan tasbih, takbir atau tahmid dan juga berdeham lalu pemilik rumah memberi izin kepadanya. (HR. Thabrani)

Pada era sekarang ini, dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, untuk meminta izin dapat kita lakukan dengan memencet atau membunyikan bel atau jika tidak ada bel dapat dengan cara mengetuk pintu rumah, karena ini adalah merupakan salah satu bentuk meminta izin masuk bertamu yang dibenarkan. Namun pada zaman dahulu rumah-rumah di masa sahabat Nabi, tidak memiliki pintu-pintu dan tabir-tabir seperti pada masa era sekarang ini, sehingga bagi pengunjung atau tamu pada masa sekarang untuk meminta izin dipandang cukup dengan mengetuk pintu atau membunyikan bel sebagai tanda minta izin masuk.

Cara Mengoptimalkan Keutamaan Bulan Puasa Ramadhan

Bulan puasa ramadhan adalah salah satu bulan yang istimewa dalam ajaran Islam. Keistimewaan ini terlihat jelas bahwa dari banyaknya bulan yang ada, hanya bulan Ramadhan saja yang disebutkan di dalam al-Qur’an sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur’an di bawah ini:

"ReadMore"
أَيَّامٗا مَّعۡدُودَٰتٖۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدۡيَةٞ طَعَامُ مِسۡكِينٖۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيۡرٗا فَهُوَ خَيۡرٞ لَّهُۥۚ وَأَن تَصُومُواْ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-baqarah: 184)
Diriwayatkan dalam sebuah hadits, dalam sebuah doa Rasulullah saw. dan para sahabat sudah mempersiapkan diri dan menanti-nanti kedatangan bulan suci bulan puasa Ramadhan. Rasulullah dan para sahabat pada enam bulan sebelum datangnya bulan puasa bulan ramadhan yaitu sejak bulan rajab sering berdo’a sebagai berikut: Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan antarkan kami sampai bulan Ramadhan. Hadits Riwayat al-Bazzar, Ibnu Sunny, al-Baihaqi)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. sangat mengagungkan bulan suci bulan puasa Ramadhan. Menjelang kedatangan bulan puasa Ramadhan, Nabi saw. mengingatkan kepada umatnya dengan memberikan tausyiahnya sebagai berikut:
Telah datang kepada kamu sekalian bulan yang penuh keberkahan, di dalamnya Allah mewajibkan untuk berpuasa, pintu-pintu surga dibuka lebar, dan pintu-pintu neraka ditutup dengan rapat, serta para petinggi syetan dibelenggu. Allah mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan di dalam bulan Ramadhan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikan di malam itu, sungguh dia sangat merugi. (HR. An-Nasa’i)

Keutamaan bulan Puasa Ramadhan
Bulan Ramadhan hanya satu bulan dalam satu tahun. Dan setiap setahun sekali bulan puasa Ramadhan ini disambut seperti layaknya tamu agung dan mulia yang merupalan anugerah Allah swt. bagi kaum Muslim. Apabila ditelaah dari berbagai sumber dalil dalam al-Qur’an dan sabda Nabi, bulan puasa Ramadhan memiliki berbagai macam keutamaan. Keutamaan-keutamaan bulan puasa Ramadhan antara lain sebagai berikut:
Keutamaan pertama dilipatgandakannya 70 kali lipat setiap amal kebaikan
Pada bulan-bulan biasa, setiap niat kebaikan akan dinilai sebagai pahala 1 kebaikan dan apabila niat tersebut dilaksanakan maka amal kebaikan yang dikerjakan oleh umat Islam tersebut akan dilipatgandakan 10 kali lipat. Namun pada bulan puasa Ramadhan, maka amalan yang wajib akan dilipatgandakan 70 kali lipat dan amalan yang sunnah disamakan pahalanya seperti amalan wajib di luar bulan puasa Ramadhan. Suatu contoh, apabila seseorang mengerjakan sholat sunnah di bulan puasa Ramadhan, maka pahalanya adalah sama dengan pahala mengerjakan sholat wajib.
Keutamaan kedua bulan puasa Ramadhan adalah diwajibkan bagi setiap muslim untuk berpuasa
Puasa adalah ibadah yang spesial. Sebagaimana dalil hadits sabda Nabi yang artinya: Setiap amalan anak cucu Adam akan dilipatgandakan. Satu kebajikan dilipatgandakan 10 kali sampai 700 kali lipat, kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Akulah yang akan langsung membalasnya. (HR. Muslim)

Keutamaan ketiga bulan puasa Ramadhan adalah diturunkannya Al-Qur’an
Pada bulan Ramadhan inilah, Allah swt. menurunkan Al-Qur’an. Sebagaimana maksud yang tertera pada wahyu pertama yang turun adalah anjuran untuk membaca. Oleh sebab itu kita sebagai orang muslim dianjurkan untuk rajin membaca al-Qur’an. Dan pada bulan Ramadhan inilah pada tiap-tiap rumah, Musholla, Masjid di setiap pelosok daerah hingga di seluruh dunia bergema dan menggema saling sahut menyahut membaca/bertilawatul Qur’an.
Dai seorang Imam yang bernama Az-Zuhri, beliau menyatakan bahwa tidak ada amalan yang lebih baik setelah amalan puasa dan membaca al-Qur’an atau tilawatul qur’an pada bulan puasa Ramadhan.
Baca juga maksud dan tujuan diturunkannya al-Qur’an 
Keutamaan ke empat di bulan puasa Ramadhan adalah adanya malam seribu bulan.
Di dalam bulan Ramadhan, Allah swt. telah menjanjikan kepada hamba-Nya tentang adanya malam lailatul Qodar atau malam al-Qadar. Malam ini sering disebut sebagai malam seribu bulan. Firman Allah swt. dalam Al-Qur’an:
بِّسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ.  وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ.  لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ.تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ.  سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin. Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr: 1-5)
Dari dalil al-Qur’an di atas, maka barangsiapa yang beribadah pada malam itu (malam al-Qadar) lebih baik dari berjuang di jalan Allah selama 1000 bulan.
Baca juga turunnya lailatul Qadar dan keistimewaannya 
Keutamaan kelima bulan puasa ramadhan adalah diampuninya dosa-dosa.
Apabila selama bulan puasa Ramadhan melaksanakan ibadah puasa dengan baik dan Qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah semata, maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni Allah swt. Hadits riwayat Bukhari-Muslim.
Keutamaan keenam di bulan puasa Ramadhan adalah terkabulnya doa-doa.
Hadits sabda Nabi saw. : pada bulan puasa Ramadhan, doa-doa akan dikabulkan Allah, apalagi ketika berbuka puasa. (HR. Ibnu Majah – Baihaqi).
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan serta keistimewaan dari bulan puasa Ramadhan. Seharusnya dengan mengetahui keenam keistimewaan yang sudah disebutkan di atas, hendaknya kita sebagai umat Islam hamba Allah swt. dapat mempersiapkan diri kita untuk menghadapi dan menjalani bulan puasa Ramadhan dengan cara mengoptimakan keutamaan bulan puasa Ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah dan amal kebaikan dan kebajikan yang lain.
Misalnya adalah dengan mengerjakan semua amal ibadah kebaikan, berpuasa, bertilawatul qur’an sebanyak mungkin, bersedekah, membaca buku-buku, menguatkan sholat berjamaah, mempererat tali silaturahmi. Tentu saja kesemua amal ibadah tersebut harus dengan niat ikhlas hanya karena Allah dan mengharapkan ridhonya
Cara Mengoptimalkan keutamaan bulan puasa Ramadhan
Untuk meraih keutamaan bulan puasa Ramadhan, di antara amalan-amalan istimewa dan unggulan adalah melaksanakan puasa dengan puasa yang berkualitas (menahan nafsu, menahan bicara yang tidak perlu, pikiran-pikiran negatif), membaca al-Qur’an, mendirikan sholat malam Ramadhan (Qiyam Ramadhan), menanti malam seribu bulan dengan setiap malam bulan Ramadhan, memperbanyak doa dan bertaubat, mengeluarkan zakat fitrah, memperbanyak sedekah, beriktikaf di dalam masjid pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Semoga kita semua umat muslim dapat mengoptimalkan bulan puasa Ramadhan.amiin...

Kaidah Walimah Pernikahan yang Baik dan Benar

Kaidah Walimah Pernikahan yang Baik dan Benar
Dalam pernikahan terdapat rangkaian acara pernikahan yang salah satunya adalah walimah pernikahan atau dalam fikih nikah dikenal dengan istilah walimatul urs.


"ReadMore"
 Bagaimana ajaran Islam tentang walimatul Urs yang baik dan benar dalam pernikahan? Apa sebenarnya makna dan pengertian dari walimatul Urs, hukum mengadakannya, kapan waktu penyelenggaraannya, hukum menghadiri walimah bagi para undangan?

Pengertian dan makna walimah
Kata dasar walimah berasal dari kara Al-Walamu yang artinya adalah pertemuan. Hal ini dikarenakan kedua mempelai yaitu mengadakan pertemuan. 
Sedangkan pengertian walimah secara istilah dapat diartikan sebagai santapan atau hidangan yang disediakan dalam pernikahan. Di dalam kamus juga disebutkan tentang pengertian atau makna dari walimah adalah makanan pernikahan atau semua makanan atau hidangan yang disiapkan untuk disantap oleh para tamu udangan. 
Apa hukum menyelenggarakan walimah pernikahan?
Pendapat dari Jumhur ulama menyebutkan bahwa menyelenggarakan acara walimatul urs adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang dianjurkan. Hal ini sebagaimana dalil hadits sabda Nabi saw. : Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw. Bersabda: Baarakallahu laka, Lakukanlah walimah meskipun hanya dengan seekor kambing (HR. Muttafaqun alaih).
Juga dalil hadits Nabi yang lain : Dari Buraidah radhiallahu ‘anhu berkata : bahwa ketika ali bin Abi Thalib melamar Fatimah radhiallahu ‘anha, Rasulullah SAW bersabda: Setiap pernikahan itu harus ada walimahnya. (HR. Ahmad)
Al-Hafiz Ibnu Hajar mengomentari hadits ini dengan ungkapan la ba'sa bihi
Kapankah waktu yang baik mengadakan walimah pernikahan
islamiwiki.blogspot.com
Tidak terdapat batasan waktu tertentu dalam mengadakan atau menyelenggarakan walimatul urs. Akan tetapi, namun waktu yang baik dan diutamakan untuk mengadakan walimah adalah setelah dukhul yaitu setelah psangan pengantin melakukan hubungan seksual setelah akad nikah.
Mengapa waktu menyelenggarakan walimah diutamakan setelah dukhul? Hal ini adalah berdasarkan apa yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw., dimana Rasulullah hanya melakukan walimah pernikahan setelah dukhul.
Apa Hukum bagi tamu udangan untuk Menghadiri Walimah, wajibkah hadir?
Terdapat beberapa pendapat dari para ulama mengenai hukum bagi para tamu undangan menghadiri acara walimatul ursy. Ada sebagian ulama berpendapat wajib hadir atau fardhu ‘ain, dan ada sebagian ulama yang lain berpendapat fardhu kifayah dan ada juga yang berpendapat hukumnya sunnah.
Para ulama yang mengatakan bahwa menghadiri undangan walimah pernikahan adalah wajib atau fardhu ‘ain adalah berdasar kepada dalil hadits Nabi saw. : Apabila kamu diundang walimah maka datangilah. (Hadits Riwayat. Bukhari dan Muslim)
Juga dalil hadits Nabi saw. Yang lain: Makanan yang paling buruk adalah makanan walimah, bila yang diundang hanya orang kaya dan orang miskin ditinggalkan. Siapa yang tidak mendatangi undangan walimah, dia telah bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya. (HR. Muslim)
Yang berpendapat bahwa hukum menghadiri undangan walimah pernikahan adalah fardhu kifayah adalah menurut dasar esensi dan tujuan dari walimah. Dimana tujuan dan esensi dari walimah pernikahan adalah sebagai media untuk mengumumkan terjadinya pernikahan dan juga membedakannya dari perzinaan. Apabila acara walimah sudah dihadiri oleh sebagian besar orang, maka sudah gugurlah kewajiban menghadiri walimah bagi tamu undangan yang lainnya.
Sedangkan pendapat yang mengatakan hukum bagi tamu menghadiri udangan walimah adalah sunnah adalah berlandaskan kepada pendapat bahwa pada hakikatnya menghadiri acara walimatul urs atau walimah pernikahan itu seperti orang menerima pemberian harta. Dengan demikian, apabila harta itu tidak diterimanya, maka hukumnya tidak apa-apa atau boleh-boleh saja. Dan apabila harta itu diterima, maka hukumnya hanya sebatas sunnah saja.
Kaidah walimah pernikahan yang baik dan benar sesuai syariah Islam
Dalam mengadakan acara walimatul urs hendaknya memperhatikan kaidah-kaidah dan rambu-rambu yang diajarkan oleh syariat Islam. Sehingga dalam penyelenggaraan walimah tidak melewati batas kewajaran yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Dalam pengertian walimah di atas, esensi maknanya adalah santapan yang disediakan dalam pernikahan. Meskipun esensi dari walimah adalah makan-makan, namun tentunya tidak berarti membenarkan untuk berlebih-lebihan dalam menghambur-hamburkan uang. Karena orang-orang yang menghambur-hamburkan harta adalah termasuk saudaranya syaitan.
Kaidah Walimah yang baik dan benar sesuai syariat Islam
Tidak berlebih-lebihan
islamiwiki.blogspot.com
Dalam penyelenggaraan acara walimatul ursy hendaknya tidak berlebih-lebihan. Hal ini berdasarkan dalil firman Allah swt. 
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورٗا 
Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al- Isra` : 27)
Walimah Bukanlah Untuk Gengsi semata
Walimah adalah sebuah acara pernikahan yang mempunyai makna dan esensi penting yaitu mengumumkan terjadinya pernikahan dan juga membedakannya dari perzinaan. Apabila penyelenggaraan walimatul urs ini mempunyai tujuan untuk gengsi dan ingin dianggap sebagai orang yang berada dan mampu padahal kesemuanya adalah berhutang, maka hal ini tidaklah dibenarkan. 
Dalam penyelenggaraan walimah pernikahan hendaknya semampunya dan sesanggupnya saja, tidak perlu mengejar gengsi, anggapan dan sebutan orang, jangan merasa menjadi dianggap pelit. Apabila memang tidak ada, tidak perlu dipaksa untuk diada-adakan. Oleh sebab itu, walimah hendaknya semampu dan sesanggupya saja, karena yang terpenting adalah acara walimah dapat berjalan dengan baik karena acara walimah adalah anjuran dan ajaran dari Nabi Saw.
Juga yang perlu kita perhatikan dan tekankan adalah sikap dari yang mempunyai acara dimana mereka umumnya mengharapkan amplop yang berisi uang dari para tamu. Sikap seperti ini sebetulnya kurang pas, mengingat makna dan esensi walimah yang begitu penting dalam pernikahan. 
Bahkan ada juga dalam penyelenggaraan walimah dengan tidak malu-malu dituliskan di dalam di kartu undangan adanyan suatu pesan yang intinya adalah agar tamu undangan tidak membawa kado, akan tetapi membawa uang saja. Agar tidak rugi atau tekor.
Acara walimah sebaiknya Mengundang orang-orang dari Fakir Miskin
Dalil hadits Nabi Muhammad saw. :
Dari Abi Hurairah rahiallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Makanan yang paling jahat adalah makanan walimah. Orang yang butuh makan (si miskin) tidak diundang dan yang diundang malah orang yang tidak butuh (orang kaya). (HR. Muslim).
Berdasarkan dari dalil hadits Nabi di atas, menerangkan agar hendaknya dalam acara walimah menundang orang-orang yang membutuhkan atau orang-orang miskin. Janganlah acara walimah yang diselenggarakan tersebut menjadi sebuah santapan makan yang terburuk karena hanya mengundang orang-orang kaya dan melupakan orang-orang yang membutuhkan. Sehingga walimah pernikahan yang demikian adalah hidangan yang paling jahat
Sampai pada inti kesimpulan, mari kita dalam mengadakan dan menyelenggarakan acara walimah pernikahan atau walimatul ursy hendaknya membiasakan membuat acara walimah secara sederhana saja, tidak berlebih-lebihan, tidak untuk gengsi dan sebutan, tidak mengharapkan ampol dari para udangan dan mengundang orang-orang yang membutuhkan.

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Dalil ucapan menjelang akhir bulan ramadhan

 Dalil ucapan menjelang akhir bulan ramadhan Postingan kali ini menguraikan selintas mengenai dalil ucapan menjelang akhir bulan ramadhan ...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Translate

Recent In Internet

JADWAL SHOLAT


jadwal-sholat

Theme Support

Adbox

Media Sosial

Facebook Google Plus LinkedIn Pinterest